Saya perokok berat dengan pendamping GG tak berfilter sejak SMP di tahun 1964. Ada yang menyebut GG itu rokok turbo dan ada yang mengatakan pula rokok tukang becak. Sejak tahun 1979 dikala saya sudah bekerja, setiap harinya secara rutin saya menghabiskan antara 5-6 bungkus GG isi 12 batang. Ditambah kopi antara 3-5 gelas seharinya. Dan yang paling memberatkan di kala saya belajar di Belanda selama 6,5 tahun.
Waktu itu sebungkus GG isi 10 batang harganya $.5 US, dan setiap 2 minggu sekali saya terpaksa ke Antwerpen beli GG tersebut yang harganya jauh lebih murah yaitu $.2 US. Bayangkan berapa uang yang saya bakar ketika itu, dan untunglah isteri saya bekerja dan masalah tersebut dapat tertanggulangi. Ringkasnya, tanpa merokok segalanya hampa buat saya dan kegiatan itu menjadi yang utama, dan keseharian saya ketika itu antara lain:
1.Tidur paling cepat antara jam 1-2 malam dan tidak nyenyak, dan tidak bisa tidur sebelum jam tersebut
2.Hampir setiap hari kepala saya pusing, dan balsem + neuralgin / paramex menjadi teman setia karena hampir digunakan setiap harinya
3.Makan pagi tidak pernah dan makan siang dan malam secukupnya
Yang paling membuat saya menderita adalah di saat bulan Ramadhan, setiap paginya kepala saya sangat sakit dan baru hilang setelah saya merokok dan minum kopi. Terkadang itu saya lakukan, tanpa makan. Apabila tidak dilakukan, maka sampai Magrib pusing tersebut tidak berhenti dengan catatan tidak bisa tidur.
Pada bulan Desember 2004 saya kena flu karena terlalu capek, dan kalau tidak salah ketika itu saya membawakan makalah antara 10-12 (?)dari satu kota kekota lainnya. Karena sudah lebih dari seminggu flu tersebut tidak sembuh saya ke dokter, dan dokter bertanya kapan anda terakhir periksa kesehatan ?. Jawab saya terakhir tahun 1987, yaitu 17 tahun yang lalu. Dan kemudian saya disuruh periksa lab dan jantung serta paru-paru.
Hasil laboratorium, menunjukkan bahwa saya tidak mengidap penyakit apapun termasuk paru-paru dan jantung saya normal. Tentunya saya kaget karena sebelumnya saya bayangkan berbagai penyakit termasuk jantung dan paru-paru perlu diperhatikan.
Apa yang saya lakukan setelah itu ?. Dengan rasa syukur kehadiratNYA, pulangnya sisa rokok yang ada dikantong saya buang di jalan, dan yang ada di rumah kalau tidak salah 2 pak/kotak saya berikan ke orang besoknya. Lalu apa yang saya lakukan setelah itu ?, antara lain:
1. Dengan rasa syukur yang sangat, saya berhenti merokok tanpa ada rencana sebelumnya
2. Berhenti minum kopi
3. Berhenti makan kesayangan saya seperti gulai tunjang dan jerok-jeroan lainnya, udang, kepiting, cumi-cumi dll. Artinya, sekarang saya hanya makan ikan saja terkadang daging sedikit. Lalu bagaimana keseharian saya sekarang?, diantarnya:
1. Saya sama sekali tidak pernah pusing
2. Tidur bisa kapan saja, dan nyenyak
Sampai detik ini, tidak sedikitpun ada niat untuk merokok kembali termasuk minum kopi dan menu makan yang saya senangi dulu.
Semoga bermanfaat dan wassalam,
Herman Moechtar
![]() |
Fri, 14 Sep 2012 @20:42herman moechtar |