Sudah tengah malam. Udara dingin bukan main. Hujan rintik-rintik mulai turun. Menurut ramalan BMG (ramalan yang kayak begini ini tidak haram lho), curah hujan di bulan Januari sampai Februari ini sangat tinggi, di atas rata-rata. Kupacu motorku agar segera bisa tiba di rumah. Jalanan hampir sepenuhnya sepi. Siapa yang masih doyan keluyuran tengah malam begini? Tapi aku men-syukuri saja tugas pulang malam begini. Toh situasi masih bisa lebih buruk. Ban motorku pecah, misalnya. Tapi sekarang semuanya lancar. Allah memberiku motor yang sehat, kondisi tubuh yang baik, dan pekerjaan yang halal. Apalagi yang kurang? Jaketku pun tebal.
selengkapnya...Menerobos masuk begitu saja, dengan langkah tak terdengar, tanpa salam atau kata lainnya, anak ini telah muncul di ruang kerjaku. Mirip makhluk halus dari negeri dongeng, yang dapat muncul tiba-tiba, mendadak ia telah berdiri tepat di sampingku, dan dengan berbinar-binar menatap layar komputerku.
selengkapnya...Siang itu Senin, 11 Pebruari 2008 HPku bergetar. Kulihat nomornya. Dari telepon di rumah ternyata. Di seberang sana terdengar suara renyah putri pertamaku Zalfa Humaira, 7 tahun. "Kakak " begitu panggilan akrab kami sekeluarga untuknya.
selengkapnya...Sepulang dari pengajian rutin beberapa hari lalu, saya berdiri di tepi trotoar daerah Klender. Angkot yang ditunggu belum jua lewat, sedang matahari kian memancar terik. Entah mengapa, kedua mata saya tertarik untuk memperhatikan seorang bapak tua yang tengah termanggu di tepi jalan dengan sebuah gerobak kecil yang kosong. Bapak itu duduk di trotoar. Matanya memandang kosong ke arah jalan.
selengkapnya.......Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang muka keji Hanibal Lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV.
selengkapnya...Tubuh renta wanita itu melangkah ragu, mungkin beberapa bagian disebabkan perjalanan sekitar dua jam dengan memakai bus. Ia memang hampir selalu mabuk dalam perjalanan semacam itu kendati hanya dalam bilangan jam.
selengkapnya...Sabtu siang, aku terpaksa berangkat ke kantor. Pekerjaan menumpuk menunggu untuk segera diselesaikan. Anak sulungku Zalfa yang duduk di bangku kelas dua SD, sudah sejak pukul 10.00 tiba di rumah karena mendapat giliran masuk pagi di sekolah. Dia merengek untuk ikut menemaniku ke kantor.
selengkapnya...Salah satu kebiasaan saya adalah membaca berbagai buku, artikel dan majalah yang memperkaya jiwa. Saya memilih melakukan hal ini daripada menghabiskan waktu sekedar membaca berita selebritis. Kali ini artikel di layar monitorku berasal dari salah seorang teman di milis alumni kampus. Kubaca pelan-pelan, karena dari awal isinya sudah menawarkan kedalaman.
selengkapnya...Jam sudah menunjukkan angka sebelas ketika aku duduk merebahkan diri di ruang tengah. Tentu saja istri dan anakku Aisyah sudah tertidur lelap. Tapi kenapa pintu kamar Aisyah masih terbuka? Aku tertegun saat berdiri di depan pintu kamar Aisyah. Aisyah tertidur di meja belajarnya ditangan kanannya masih memegang pensil dan sepertinya ia menulis sesuatu di buku tulisnya dan ada segelas kopi.
selengkapnya...Pria dan wanita ibarat langit dan bumi. Mereka adalah salah satu pasangan dasar yang diciptakan Allah. Mereka berarti ketika mereka saling memberi dan menerima pengaruh. Tidak akan pernah ada pria tanpa wanita. Pria dan wanita adalah satu kesatuan yang unik, dimana salah satunya tidak mempunyai makna tanpa keberadaan yang lainnya. Jika salah satu meniadakan fungsi atau mengacuhkan pengaruh yang lain, sama halnya dengan menistakan maksud kejadian.
selengkapnya...